Perjalanan Menuju Green Canyon, Pangandaran (1)
Selalu saja ada cerita, pengalaman dan kisah menarik yang dialami mereka yang berangkat untuk berlibur menikmati indahnya alam ciptaan Allah SWT.
Salah satu ciptaan Allah SWT yang sangat menarik perhatian saya dan kawan-kawan adalah dengan beradu nyali melalui kegiatan body rafting di Green Canyon, Pangandaran, Jawa Barat.
Tidak perlu jauh-jauh untuk merasakan wisata yang menantang, seru, memacu adrenalin namun memiliki pemandangan yang indah luar biasa. Objek wisata di Green Canyon atau Cukang Taneuh ini menawarkan keindahan berupa dinding bebatuan yang ditutupi lumut yang dapat dinikmatinya dengan menyusuri sungai melalui kegiatan body rafting atau menggunakan perahu
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, pada hari Sabtu tanggal 29 November 2014 lalu, berkesempatan melakukan perjalanan menuju Green Canyon di Pangandaran bersama kawan-kawan lainnya, yaitu Winarto, Dwi Heryanto, Asep, Rudi Lesmana, Dian Parikesit, Heri Triatmoko, M. Musa, Daniel Hasmy, Daru Prihutomo, Tulus Wijihono, Zainal Arifin, Sukijan, Dwi Yusuf, Puji Wirawan, bang Juhri, Enties, Yudi Iswara, Asep Habib, Saipul Hidayat dan Lisman Kartono.
Sungguh perjalanan wisata yang luar biasa, menyenangkan, kebersamaan dalam setiap perjalanan sekaligus memotivasi diri. Berikut beberapa catatan yang dituangkan dalam tulisan, semoga dapat menjadi dahaga kebaikan dan kebersamaan.
Meski bagi sebagian orang berkunjung ke Green Canyon di Pangandaran, Jawa Barat ini tampak sudah biasa, tetapi bukan berarti menjelajah berbagai destinasi di sini menjadi hal yang pantas untuk dilewatkan.
Di Green Canyon ini pastinya kita akan menikmati keindahan alam yang memiliki aliran sungai yang menembus goa dengan stalaktit dan stalakmitnya yang mempesona. Warga setempat biasa menyebut Cukang Taneuh (Jembatan Tanah) yang diapit oleh dua bukit dengan bebatuan dan pepohonan yang rimbun. Terletak di Desa Kertayasa Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Propinsi Jawa Barat.
Hari Jumat, 28 November 2014, saya bersama 21 orang kawan menggunakan 3 mobil KIA Pregio, berangkat dari Jakarta pada pukul 22.00 WIB menuju Green Canyon yang berjarak 252 km. Saya sendiri berada di rombongan mobil ketiga dengan seorang driver (kami biasa menyapa pak Haji).
Perjalanan untuk mencapai lokasi Green Canyon ternyata tidaklah mudah. Kita harus bersiap menempuh ekspedisi panjang, cukup lama dan melelahkan. Setelah masuk tol Cikampek, lalu berbelok melalui tol Cipularang, dan keluar tol Cileunyi Bandung. Walaupun jalan beriringan, namun tetap saja ada ketertinggalan dari rombongan lainnya karena padatnya jalan tol Cikampek menuju tol Cipularan malam itu.
Setelah saling kontak, rombongan sepakat untuk berhenti di Kilometer 88 sambil menunggu 2 mobil yang tertinggal di belakang. Akhirnya kami pun kembali berjalan beriringan menembus malam yang pekat hingga melewati Purwakarta hingga keluar tol Cileunyi.
Malam semakin dingin, rombongan terus berjalan beriringan melewati Rancaekek, Cicalengka, Nagreg, Tasikmalaya lewat Ciawi, dan berhenti di Jalan Cioray Kerjamanah, Malangbong Garut untuk beristirahat. Waktu menunjukkan pukul 03.15 WIB yang berarti kami istirahat selama 15 menit untuk melanjutkan perjalanan melewati Ciawi.
Setelah 40 menit perjalanan menembus jalan di Tasikmalaya, rombongan pun tiba di Masjid Almuhsiniin. Rombongan pun turun untuk bersih-bersih sekaligus mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah shalat Subuh berjamaah dengan warga sekitar. Sungguh luar biasa, shalat subuh di Masjid ini, karena sebanyak 4 baris full terisi oleh jamaah dengan total jamaah sebanyak 68 orang.
Setelah berpamitan dengan pengurus Masjid Al Muhsiniin, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Ciamis melewati Cihaurbeuti, dan terus ke arah Kota Banjar. Setelah masuk kota Banjar, rombongan berhenti untuk mengisi solar, lalu melanjutkan perjalanan dengan mengambil jalur kanan atau lurus dari arah keluar pom bensin mengikuti petunjuk arah PANGANDARAN.
Waktu menunjukkan pukul 05.35 WIB, hari Sabtu 29 November 2014. Setelah bertanya kepada petugas pom bensin, bahwa perjalanan akan tiba pukul 08.30 WIB lebih, jika tidak berhenti-berhenti lagi. Dari kota Banjar melewati Banjarsari, Padaherang, Kalipucang lalu melewati perkebunan jati dan sampai di Pangandaran. Setelah melewati Masjid Al Istiqomah di jantung Pangandaran, rombongan melewati Parigi, dan berhenti di sebuah pasar untuk sarapan pagi sekaligus istirahat.
Selepas sarapan pagi dengan bubur ayam, ketupat sayur, bakso dan ketupat lengko (semacam ketupat sayur dengan tambahan mie putih) sekaligus bersih-bersih diri, rombongan pun melanjutkan perjalanan yang masih 14 kilometer menuju dermaga Green Canyon. Walaupun melewati Jalan Raya Cijulang yang menuju Green Canyon cukup rusak parah, rombongan terlihat enjoy saja, karena tidak banyak kendaraan yang hilir mudik.
Jam saya menunjukkan pukul 09.03 WIB, akhirnya setelah menempuh 11 jam perjalanan lebih dengan akses jalan yang cukup menantang sampailah saya dan rombongan di Green Canyon ini. Setelah bersiap diri dengan kostum dan celana yang sudah disiapkan, saya bersama rombongan langsung menuju sekretariat operator GUHA BAU Body Rafting dan langsung disambut oleh pak Ahmad.
Wuiiiiihhhh mantabbbb kang Cepy nih...mainan Body Rafting di Green Canyon
BalasHapuswah kang Cepy yg di Jakarta sudah ikutan Body Rafting di Green Canyon, saya yg tinggal di Kota Banjar baru ikutan pakai perahu ajah..salam kenal
BalasHapus