Negeri Keabadian
Kebaikan dan kesuksesan seseorang di dunia ini, tidaklah ditakar dengan seberapa panjang usia atau umurnya. Apa gunanya, jika diberikan jalan hidup oleh Allah SWT puluhan bahkan ratusan tahun, tetapi nilai amal shalihnya nyaris tidak ada.
Dan betapa indahnya jika usia, umur kita walaupun tidak terlalu panjang, namun nilainya sama dengan ratusan bahkan ribuan tahun. Kenapa walaupun umur tidak terlalu panjang tapi berkahnya sama dengan yang diberikan jalan hidup puluhan tahun?. Karena hal itu didalamnya sarat dengan kebaikan dan keikhlasan.
Berapa pun usia, umur kita, pasti suatu saat akan berujung pada ketiadaan alias kematian, dan kita pasti tak bisa menolaknya jika saatnya datang.
Jika kematian adalah sebuah kosa kata yang paling ditakuti oleh semua orang. Maka, tidak halnya bagi orang-orang shaleh dan beriman. Karena bagi mereka, kematian adalah kepulangan yang selalu dirindukan.
Dunia ini selalu mengajarkan kita akan kerinduan-kerinduan dan kepulangan-kepulangan kecil. Pulang ke rumah, pulang ke kampung halaman, rindu bertemu anak dan istri, rindu berjumpa ibu dan sanak saudara.
Kepulangan kecil itu sebenarnya adalah sebagai mukaddimah sebelum kita menjalani kepulangan besar, yaitu kembali kepada Allah SWT. Kembali kepada negeri keabadian. Pertanyaannya, sudahkah kita siap untuk kepulangan besar, setelah kepulangan-kepulangan kecil.
Post a Comment