Header Ads

test

18 Tahun Pernikahan

Hanya satu kata yang bisa saya ungkapkan yaitu rasa syukur. Wujud syukur atas karunia nikmat berlimpah dari Allah SWT, tanpa terasa 18 tahun sudah usia pernikahan.

14 April punya makna istimewa bagiku. Tepatnya 14 April 1996 saya menikah dengan seorang akhwat muslimah asal Gombong, Kebumen, Jawa Tengah bernama Tarwiyah (biasa dipanggil Awi).

Kami sama-sama kuliah di kampus STMIK Budi Luhur (sekarang Universitas Budi Luhur) tahun masuk 1991. Sama-sama mengambil jurusan Manajemen Informatika, istriku D-3 dan saya S-1. Lucunya, walaupun satu kampus, dan satu kegiatan di Rohis, namun kami tidak saling mengenal satu sama lain. Jaim nih, hehehe.

Singkat cerita, kawan satu pengajian saya, pak Sobar yang memperkenalkan saya dengan istri lewat foto dan biodata, lalu proses berjalan demikian cepat kurang lebih dua puluh satu hari, sejak ta’aruf (perkenalan) pada hari Minggu, 24 Maret 1996 dilanjut proses khitbah (melamar), empat hari kemudian. Hingga melangsungkan pernikahan pada hari Minggu, 14 April 1996.

Pernikahan kami sederhana, pakaian kami sederhana. Aku masih ingat suguhan pernikahan kami berupa lontong dan sayur opor, serta panganan lainnya.

Teman kampus, pengajian, murid pengajian, tetangga, saudara, dan handai tolan berdatangan, terkejut sekaligus memberikan selamat kepada kami berdua.

Saya sendiri tertahan air mata ini untuk menangis, karena tak menyangka semua berjalan begitu cepat, ada rasa takut dan juga bahagia. Harapan kami dapat membangun sebuah pondasi dakwah yang kokoh, sekokoh batu karang di lautan.

18 tahun pernikahan sudah berjalan
Sekarang kami berdomisili di Kp Bojongsari Jatisari, Jatiasih, Kota Bekasi, anak kami 3 orang. Yang terbesar Faris Kasyfi Aziz (3 SMAN), kedua Muhammad Ammar Azmi (3 MTs/Pesantren AlQur’an), ketiga Alifah Hurun Ain (5 SD/Madrasah Ibtidaiyah). Anak-anakku, sebagaimana anak-anak yang lain, punya kelebihan sekaligus kekurangan.

18 tahun pernikahan sudah berjalan
Pernikahan kami masih terus berjalan seiring waktu, terus bergerak, banyak penyesuaian, bahkan sampai sekarang. Banyak sekali hikmah dan harapan baru diantara kami yang dapat dipetik ketika usia manusia terus berjalan menuju titik akhir. Benarlah hadits Rasulullah SAW: “Pilihlah seseorang karena agamanya. Setiap kali kami punya perselisihan, insya Allah kami punya cara masing-masing untuk menentramkan hati.

Menikah harus dengan dasar agama
Perjalanan pernikahan, adalah perjalanan dakwah. Ada saatnya datang tantangan dan hambatan, namun ada kalanya datang hembusan kejahatan. Bahkan beberapa saudaraku berakhir dengan perceraian ketika usia pernikahan sudah menginjak tahun ke-20, naudzubillah mindzalik. Ya Allah jagalah pernikahan kami berdua.

Atau kalau tidak, selingkuh, PIL (Pria Idaman Lain) dan WIL (Wanita Idaman Lain) dibelakangnya. Keluhan yang rata-rata sama, yaitu masalah mertua, ipar, ekonomi, akhlak pasangan itu sendiri, dst. Maka ketika saya berbagi (sharing) dengan menceritakan pernikahan yang saya jalani, mereka berkata bahwa masalah saya tak sebesar masalah mereka. Subhanallah.

Hambatan itu pasti ada
Mustahil selama 18 tahun pernikahan kami semua baik-baik saja. Pastinya ada hal-hal kecil yang bisa menjadi hambatan berjalannya pernikahan kami.

Namun, Alhamdulillah jika semua dibingkai dengan dasar dan landasan agama, masing-masing pihak tak melanggar jalur yang seharusnya, demikian pula masing-masing tahu hak dan kewajibannya.

18 tahun pernikahan…ternyata saya masih harus belajar untuk saling memahami…memahami dan terus memahami.

Ya Allah, jadikanlah pernikahan kami pernikahan yang barakah

Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami pasangan hidup kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikan kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa

Ya Allah,sempurnakanlah kebahagiaan kami
dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepada-Mu sekaligus bukti pengikat cinta kami kepada Rasul-Mu


Kp Bojongsari, Jatiasih Bekasi, 14 April 2014


Cecep Y Pramana dan Tarwiyah


3 komentar:

  1. Barakallahu pak Cepy dan bu Awi...

    BalasHapus
  2. Selamat 18 tahun pernikahan bro Cecep dan istri. sukses dan samara ya

    BalasHapus
  3. Ikut senang kang Cepy dan teh Awi

    BalasHapus