Proposal Doa untuk Kawanku di Tanah Suci
Selama sembilan hari, mulai tanggal 21 Maret hingga 29 Maret 2014 rekan kerja dan juga tetangga saya menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci.
Selain mendoakan mereka yang menjalankan umroh, saya juga mengajukan proposal doa untuk minta didoakan rekan kerja dan juga tetangga saya ini.
Berdoa di tempat-tempat yang dicontohkan nabi Muhammad SAW bagi mereka yang menunaikan ibadah umroh, akan sangat mengasyikkan. Syahdu, penuh kenikmatan ukhrawi.
Namun, bagi mereka yang belum berkesempatan pergi umroh, kita bisa juga menitipkan doa kepada mereka. Ya, saya sering menyebutnya proposal doa.
Saya pun termasuk yang mengajukan proposal doa melalui tetangga yang berangkat umroh untuk bisa didoakan di 2 tempat mustajab, Raudhah di masjid Nabawi dan Multazam di Baitullah Mekkah.
Memang, bagi mereka yang menunaikan umroh, berdoa di Tanah Suci itu sendiri mempunyai kekuatan atau energinya besar yang terasa lebih dahsyat dibandingkan di tempat lain.
Saya punya pengalaman dengan proposal doa yang saya ajukan atau titipkan di Tanah Suci itu terwujud lebih cepat dari target waktu yang saya tetapkan.
Jika sudah seperti itu, hanya Allah SWT sajalah yang punya kuasa memberikannya.
Selain itu, di Tanah Suci memang ada tempat-tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di Madinah ada masjid Nabawi. Siapa yang shalat di masjid itu pahalanya seribu kali lipat dibandingkan masjid di tempat atau negara manapun.
Di masjid Nabawi ada Raudhah, tempat yang makbul untuk berdoa. Di masjid ini pula terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabat terbaiknya, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Sedangkan di Makkah, kita mengetahui ada Masjidil Haram. Siapapun yang shalat di masjid itu, maka pahalanya 100 ribu kali lipat dibandingkan dengan masjid lain, kecuali masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa di Palestina.
Di Masjidil Haram ini, banyak tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, berzikir, munajat kepada sang Khaliq.
Rasanya waktu disana terasa cepat berlalu. Baru saja kita berdoa selepas shalat, tiba-tiba sudah masuk waktu shalat lagi. Tak terasa, kita seperti ‘tersihir’ kebaikan demi kebaikan.
Di tempat-tempat berdoa yang diijabah Allah SWT itulah saya mengajukan proposal doa dan hidup saya kepada Allah SWT. Sungguh suatu kenikmatan yang tidak bisa dirasakan ditempat manapun di dunia ini.
Saya pribadi termasuk yang paling suka meminta untuk didoakan oleh mereka yang menunaikan ibadah umroh dan haji, yaitu di tempat atau lokasi yang mustajab (Raudhah dan Multazam).
Selain meminta didoakan di tempat-tempat tersebut, terkadang saya pun meminta didoakan di setiap doa yang diucapkan mereka yang sedang menunaikan umroh atau haji. Sunggu suatu kenikmatan tersendiri bila proposal doa kita sudah dilakukan.
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan bagi 12 orang kawan kerja dan tetanggaku (Jumarsono (Eson), Fatih Abdul Aziz, Fithri Kurniawati, Muhammad Kaimuddin, Ardhani (dan istri), Muhammad Lulud, Miftahul Surur, Amir Mutar (dan istri), Eman Sulaeman, Slamet Widodo, Ena Sabana (dan istri) dan Riyanto (Anto) yang pergi menunaikan umroh. Amin ya Rabbal Alamin
Selain mendoakan mereka yang menjalankan umroh, saya juga mengajukan proposal doa untuk minta didoakan rekan kerja dan juga tetangga saya ini.
Berdoa di tempat-tempat yang dicontohkan nabi Muhammad SAW bagi mereka yang menunaikan ibadah umroh, akan sangat mengasyikkan. Syahdu, penuh kenikmatan ukhrawi.
Namun, bagi mereka yang belum berkesempatan pergi umroh, kita bisa juga menitipkan doa kepada mereka. Ya, saya sering menyebutnya proposal doa.
Saya pun termasuk yang mengajukan proposal doa melalui tetangga yang berangkat umroh untuk bisa didoakan di 2 tempat mustajab, Raudhah di masjid Nabawi dan Multazam di Baitullah Mekkah.
Memang, bagi mereka yang menunaikan umroh, berdoa di Tanah Suci itu sendiri mempunyai kekuatan atau energinya besar yang terasa lebih dahsyat dibandingkan di tempat lain.
Saya punya pengalaman dengan proposal doa yang saya ajukan atau titipkan di Tanah Suci itu terwujud lebih cepat dari target waktu yang saya tetapkan.
Jika sudah seperti itu, hanya Allah SWT sajalah yang punya kuasa memberikannya.
Selain itu, di Tanah Suci memang ada tempat-tempat yang dimuliakan oleh Allah SWT. Di Madinah ada masjid Nabawi. Siapa yang shalat di masjid itu pahalanya seribu kali lipat dibandingkan masjid di tempat atau negara manapun.
Di masjid Nabawi ada Raudhah, tempat yang makbul untuk berdoa. Di masjid ini pula terdapat makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabat terbaiknya, yaitu Abu Bakar Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Sedangkan di Makkah, kita mengetahui ada Masjidil Haram. Siapapun yang shalat di masjid itu, maka pahalanya 100 ribu kali lipat dibandingkan dengan masjid lain, kecuali masjid Nabawi dan Masjidil Aqsa di Palestina.
Di Masjidil Haram ini, banyak tempat-tempat yang mustajab untuk berdoa, berzikir, munajat kepada sang Khaliq.
Rasanya waktu disana terasa cepat berlalu. Baru saja kita berdoa selepas shalat, tiba-tiba sudah masuk waktu shalat lagi. Tak terasa, kita seperti ‘tersihir’ kebaikan demi kebaikan.
Di tempat-tempat berdoa yang diijabah Allah SWT itulah saya mengajukan proposal doa dan hidup saya kepada Allah SWT. Sungguh suatu kenikmatan yang tidak bisa dirasakan ditempat manapun di dunia ini.
Saya pribadi termasuk yang paling suka meminta untuk didoakan oleh mereka yang menunaikan ibadah umroh dan haji, yaitu di tempat atau lokasi yang mustajab (Raudhah dan Multazam).
Selain meminta didoakan di tempat-tempat tersebut, terkadang saya pun meminta didoakan di setiap doa yang diucapkan mereka yang sedang menunaikan umroh atau haji. Sunggu suatu kenikmatan tersendiri bila proposal doa kita sudah dilakukan.
Semoga Allah SWT memberikan keberkahan bagi 12 orang kawan kerja dan tetanggaku (Jumarsono (Eson), Fatih Abdul Aziz, Fithri Kurniawati, Muhammad Kaimuddin, Ardhani (dan istri), Muhammad Lulud, Miftahul Surur, Amir Mutar (dan istri), Eman Sulaeman, Slamet Widodo, Ena Sabana (dan istri) dan Riyanto (Anto) yang pergi menunaikan umroh. Amin ya Rabbal Alamin
Post a Comment