Header Ads

test

Dua Insan Berbeda, Bersatu dalam Mahligai Pernikahan

Dalam sebuah pernikahan, dua insan yang berbeda latar belakang, ego, sifat, dan lainnya Allah SWT satukan dalam ikatan cinta. Terkadang, dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, seringkali terjadi perbedaan-perbedaan kecil yang muncul menjadi pemicu terjadinya perselisihan antara keduanya.

Salah satu, misalnya, terlalu mengedepankan pandangannya sendiri (ego pribadi yang dituruti) dan menganggap pandangan pasangannya tidak ada apa-apanya (merasa dia yang bisa dan benar). Terlihat satu contoh. Walaupun ini merupakan hal kecil, namun jika ini rutin terjadi, maka akan terjadi hal yang besar.

Istri yang tidak suka jika suaminya menaruh handuk di tempat tidur, namun suami tak pernah peduli dan menganggap hal itu biasa saja dan bukan hal yang besar.

Jika dilihat sepintas saja, masalah ini tampaknya memang kecil, namun jika kekecewaan dan kebencian dibiarkan terus berlarut-larut, maka hal ini akan menjadi “bom waktu” yang siap meledak menuju pintu perceraian.

Setiap pasangan suami istri (Pasutri) hendaknya berusaha menghargai setiap perbedaan yang ada pada pasangannya, karena sesungguhnya perbedaan itu indah bila mampu disiasati dengan baik. Istri harus mau menyadari kelemahan suami, demikian juga sebaliknya, suami juga harus mau menyadari kelemahan sang istri.

Dan masing-masing pihak tidak perlu memaksakan kehendaknya sendiri-sendiri, dan harus disadari pula bahwa kebiasaan dan kelemahan seseorang tidak dapat diubah dan ditentukan seperti harapan dan keinginan orang lain. Perlahan tapi pasti, walaupun kecil kebiasaan itu juga bisa akan berubah.

Mari diingat, setiap pasangan kita punya keunikannya masing-masing yang mungkin saja tidak diketahui pasangannya. Dan yang terpenting, janganlah membesar-besarkan masalah kecil dalam menjalani bahtera rumah tangga, hingga berujung pada keburukan, yaitu perceraian.

Yukk…berbenah rumah tangga kita, melalui komunikasi antar Pasutri...


Tidak ada komentar