Header Ads

test

Pengajian Perdana Tahun 2014: Ujian Berupa Sakit

Alhamdulillah. Puji syukur kepada Allah SWT. Pengajian tiap hari Sabtu khusus untuk bapak-bapak di komplek tempat saya tinggal, Komplek PKPU Jl Sirojul Munir Kp Bojongsari RT 005 RW 02 Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, berjalan dengan baik.

Pengajian perdana bapak-bapak Komplek PKPU, ustadz Mohamad Suharsono Lc, Aan Suherlan, Samiyono, Jajang Ibrahim, Riyanto, Cecep Y Pramana, Imam D Zarkasi, Bobby Cahyono, Heru Kusnanto, Ena Sabana, Brotomoyo dan bapak Supriyanto. Sedangkan yang berhalangan hadir, bapak Hendri Kurniawan, Slamet, Jumroni, Tata Sutardi dan Ferry Suranto.

Pengajian perdana di awal tahun 2014 ini dimulai pukul 06.00 WIB di rumah bapak Aan Suherlan ini diawali dengan pembukaan oleh pembawa acara, bapak Jajang Ibrahim, dilanjutkan dengan pembacaan Al Quran oleh bapak Riyanto.

Pak Samiyono mendapat kesempatan pertama untuk memberikan tausiyahnya yang berisi tentang, “keutamaan orang yang mendapat ujian berupa sakit”. Hidup terkadang bahagia, terkadang juga mendapat musibah.

Di kala kita berada di puncak kesuksesan, kita akan mudah dan bahagia menjalankannya. Namun, tidak ada orang yang ingin ditimpa penyakit. Meskipun demikian ternyata ada maksud tertentu dari Allah SWT atas penyakit yang diderita hamba-Nya.

Orang yang sedang ditimpa penyakit tidak perlu dicekam rasa takut selama ia selalu beriman kepada Allah SWT.

Dan sesungguhnya di balik sakit itu terdapat hikmah dan pelajaran bagi siapa saja yang mau memikirkannya.

Keutamaan orang yang mendapatkan ujian berupa sakit, diantaranya; ia akan memperoleh ampunan dari Allah SWT, memperoleh kebaikan (pahala) Allah SWT dan memperoleh derajat serta syurga yang tinggi.

Sedangkan hal yang harus diperhatikan ketika sakit, kata pak Samiyono, adalah:

1. Selalu berusaha menjauhi buruk sangka kepada Allah SWT
2. Tidak membuang-buang waktu dengan sia-sia dengan banyak berzikir, tilawah, dan lainnya.
3. Menjaga hati kita agar senantiasa ikhlas dan ridha kepada Allah SWT
4. Tidak ikhtiar berobat dengan yang diharamkan Allah SWT

Sakit merupakan keadaan dimana seseorang lemah fisik dan psikologis bahkan bisa membuat lemah iman. Oleh karena itu, kita mesti berhati-hati agar kondisi ini tidak di manfaatkan oleh syaitan.

Terkadang kita berburuk sangka kepada Allah SWT atau merasa kecewa bahkan marah kepada takdir Allah SWT. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba kepada-Ku, jika ia berprasangka baik, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya. Jika ia berprasangka buruk, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya.”

Merupakan salah satu tanda tauhid dan keimanan seseorang bahwa ia berusaha hanya mengeluhkan keadaannya kepada Allah saja, karena hanya Allah yang bisa merubah semuanya.

Sebaliknya orang yang banyak mengeluh merupakan tanda bahwa imannya sangat tipis. kita boleh mengabarkan bahwa kita sakit tetapi tidak untuk disebarluaskan dan kita keluhkan kepada orang banyak.

Janganlah kita membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia selama sakit. Contohnya; banyak menonton acara TV, mendengarkan musik yang dapat melupakan kita kepada Allah SWT. Hendaklah saat kita sedang sakit, waktu tersebut diisi dengan muhasabah, merenungi, berdzikir, membaca Al Quran dan lainnya.

Ketika kita sakit, banyak diantara kita yang tidak memperhatikan kewajiban menutup aurat. Hal ini banyak sekali sering dilalaikan ketika sakit. walaupun sakit, kita harus berusaha sebisa mungkin untuk tetap menutup aurat selama sakit.

Terlebih bagi seorang wanita. Ia wajib menjaga auratnya; misalnya kaki dan rambutnya dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak dilihat oleh laki-laki lain misalnya perawat atau dokter laki-laki.

Hal lainnya yang harus diperhatikan ketika sakit, adalah tidak ikhtiar berobat dengan yang diharamkan Allah SWT.

Kita tidak boleh berobat dengan hal-hal yang haram, misalnya dengan obat atau vaksin yang mengandung babi, berobat dengan air kencing sendiri, karena Allah SWT telah menciptakan obatnya yang halal.

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit bersama obatnya, dan menciptakan obat untuk segala penyakit, maka berobatlah, tetapi jangan menggunakan yang haram.”

Dan perbuatan haram yang paling berbahaya adalah berobat dengan mendatangi dukun mantra, dukun berkedok ustadz dan ahli sihir karena ini merupakan bentuk kekafiran yang bisa mengeluarkan pelakunya dari islam serta kekal di neraka.

Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang ia ucapkan, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang diturunkan kepada nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam”.


Tidak ada komentar